Doa untuk Pak Ganjar adalah bagaimana sosok beliau bisa diterima rakyat Indonesia, oleh santri se-Indonesia, oleh ulama. Itulah semangat kita seperti itu aja, bagaimana itu bisa jadi kekuatan besar bahwa Pak Ganjar bisa diterima," pungkasnya. (*) Editor: Jay Wijayanto Barisan Santriwan dan Santriwati Indonesia Ribuan Kyai-Habib Ulama Santri
Demikiandisampaikan Kyai Abd. Hafidh Yahya, putra sulung Kyai Moh. Yahya dalam sambutannya. "Dengan pembacaan tahlil dan yasin bersama, jika almaghfurlah orang yang baik semoga menjadi penambah amal baiknya dan jika almaghfurlah banyak dosanya semoga menjadi penebus dosa-dosanya," ujarnya, di hadapan ribuan santri yang hadir.
DOADARI YAMAN UNTUK KH. MUCHITH MUZADI. Tarim(9/9)- PCINU Yaman adakan tahlil dan khataman bersama warga Nahdliyyin untuk KH. Muhith Muzadi bertempat di asrama mahasiswa kampus Al-Ahgaff Rabu (9/9). Acara dimulai tepat setelah sholat Maghrib.
3 Tawakkal. Huruf T kedua adalah Tawakkal. Setelah menetapkan hati untuk tega dan ikhlas, serahkan semua pada Allah. Berdoalah! Karena pesantren bukan tukang sulap, yang dapat mengubah begitu saja santri-santrinya. Kita hanya berusaha, Allah azza wa jalla mengabulkan doa. Doa orang tua pada anaknya pasti dikabulkan.
DoaSantri untuk Kiai Abdullah Syukri Zarkasyi Tepat di Hari Santri. Firmansyah. 22/10/2020. Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Keluarga Alm Kyai Syukri (Ust Riza Azhari - Putra Almarhum). Doa dipimpin oleh KH Sofwan Nizami (Alumni KMI 1984).
M6Vp. Sowan adalah tradisi santri berkunjung kepada kyai dengan harapan mendapatkan petunjuk atas sebuah permasalahan yang diajukannya, atau mengharapkan doa dari kyai atau sekedar bertatap muka silaturrhim saja. Seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah saw bahwa bersilaturrahim dapat menjadikan umur dan rezeki bertambah panjang. Sowan dapat dilakukan oleh santri secara individu atau bersama-sama. Bisanya seorang kiai akan menerima para tamu dengan lapang dada. Bagi wali santri yang hendak menitipkan anaknya di pesantren, sowan kepada kiai sangat penting. Karena dalam kesempatan ini ia akan memasrahkan anaknya untuk dididik di pesantren oleh sang kiai . Begitu pula dengan calon santri, inilah kali pertama ia melihat wajah kiainya yang akan menjadi panutan sepanjang hidupnya. Sowan tidak hanya dilakukan oleh santri yang masih belajar di pesantren. Banyak santri yang telah hidup bermasyarakat dan berkeluarga mengunjungi kiainya hanya sekedar ingin bersalaman semata. Atau sengaja datang membawa permasalahan yang hendak ditanyakan kepada kiai tentang berbagai masalah yang dihadapinya. Hal ini menjadikan bahwa hubungan kiai santri tidak pernah mengenal kata putus. Kiai tetap menjadi guru dan santri tetap menjadi murid. Dalam dunia pesantren istilah alumni hanya menunjuk pada batasan waktu formal belaka, dimana seorang santri pernah belajar di sebuah pesantren tertentu. Tidak termasuk di dalamnya hubungan guru-murid. Meskipun telah manjadi alumni pesantren A, seseorang akan tetap menjadi santri atau murid kiai A. Di beberapa daerah tradisi sowan memiliki momentumnya ketika Idul Fitri tiba. Biasanya, seorang kiai sengaja mempersiapkan diri menerima banyak tamu yang sowan kepadanya. Mereka yang sowan tidaklah sebatas para santri yang pernah berguru kepadanya, namun juga masyarakat, tetangga dan bahkan para pejabat tidak pernah berguru langsung kepadanya. Mereka datang dengan harapan mendapatkan berkah dari kealiman seorang kiai . Karena barang siapa bergaul dengan penjual minyak wangi, pasti akan tertular semerbaknya bau wangi. Pada bulan Syawal seperti ini, sowan kepada kiai merupakan sesuatu yang utama bagi kalangan santri. Hampir sama pentingnya dengan mudik untuk berjumpa keluarga dan kedua orang tua. Pantas saja, karena kiai bagi santri adalah guru sekaligus berlaku sebagai orang tua. Oleh karena itu sering kali mereka yang kembali pulang dari perantauan menjadikan sowan kepada kiai sebagai alasan penting mudik di hari lebaran. Bagi santri yang telah jauh berkelana mengarungi kehidupan, kembali ke pesantren dan mencium tangan kiai merupakan isi ulang energi’ recharger untuk menghadapi perjalanan hidup ke depan. Seolah setelah mencium tangan kiai dan bermuwajjahah dengannya semua permasalahan di depan pasti akan teratasi. Semua itu berlaku berkat doa orang tua dan kiai . Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Imam Nawawi sebagai mana dinukil oleh Ibn Hajar al-Asqolani dalam Fathul Bari قالَ الاِمَامْ النَّوَاوِيْ تقبِيْلُ يَدِ الرَّجُلِ ِلزُهْدِهِ وَصَلاَحِهِ وَعِلْمِهِ اَوْ شرَفِهِ اَوْ نَحْوِ ذالِكَ مِنَ اْلاُمُوْرِ الدِّيْنِيَّةِ لاَ يُكْرَهُ بَل Imam Nawawi berkata mencium tangan seseorang karena zuhudnya, kebaikannya, ilmunya, atau karena kedudukannya dalam agama adalah perbuatan yang tidak dimakruhkan, bahkan hal yang demikian itu disunahkan. Demikianlah tradisi sowan ini berlangsung hingga sekarang. Para santri meyakini benar bahwa seorang kiai yang alim dan zuhud jauh lebih dekat kepada Allah swt dibandingkan manusia pada umumnya. Karena itulah para santri sangat mengharapkan do’a dari para kyai. Karena doa itu niilainya lebih dari segudang harta. Inilah yang oleh orang awam banyak diistilahkan dengan tabarrukan, mengharapkan berkah dari do’a kyai yang mustajab karena kezuhudannya, kewiraiannya dan kealimannya. Dengan demikian optimisme dalam menghadapi kehidupan dengan berbagai macam permasalahannya merupakan nilai positif yang tersimpan di balik tradisi sowan. Sowan model inilah yang dianjurkan oleh Rasulullah saw أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُBarangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali persaudaraan” Bukhari-Muslim. عَنْ أَبِي أَيُّوبَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبِرْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ قَالَ مَا لَهُ مَا لَهُ وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَبٌ مَا لَهُ تَعْبُدُ اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ وَتَصِلُ الرَّحِمَ ” .رواه البخاري .Dari Abu Ayyub Al-Anshori bahwa ada seorang berkata kepada Nabi saw., “Beritahukanlah kepadaku tentang satu amalan yang memasukkan aku ke surga. Seseorang berkata, “Ada apa dia? Ada apa dia?” Rasulullah saw. Berkata, “Apakah dia ada keperluan? Beribadahlah kamu kepada Allah jangan kamu menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, tegakkan shalat, tunaikan zakat, dan bersilaturahimlah.” Bukhari. Artinya hanya silaturrahim yang bernilai positiflah yang akan diganjar oleh Allah sebagaimana dijanjikan Rasulullah dalam kedua haditsnya. Bukan silaturrahim yang bernilai negatif yaitu silaturrahim yang melanggar aturan syariat Islam. Redaktur Ulil HadarwyCatatan Naskah ini terbit pertama kali di NU Online pada Kamis, 23 Agustus 2012 pukul 0701. Redaksi mengunggahnya ulang dengan melakukan perbaikan minor
Kyai adalah sosok yang sangat penting bagi seorang santri. Jika Anda adalah seorang santri, pasti Anda merasakan betul bagaimana pengaruh kyai dalam hidup Anda. Puisi santri untuk Kyai, tentunya akan menjadi salah satu bentuk ekspresi yang baik untuk ini berbagai contoh puisi dari santri untuk kyai yang bisa Anda contoh!Puisi Doa untuk KyaiPuisi untuk kyai yang baru saja meninggalPuisi untuk kiai setelah lulus dari pondokPuisi permintaan maaf untuk kiaiPuisi Sanjungan untuk kyaiPuisi pertama yang saya buat ditujukan untuk memberikan ucapan selamat dan doa kepada sang kyai yang tengah berulang untuk Kyai Detik waktu terus bergulirSepak terjangmu akan selalu dinantiPerjuangan hebatmu sangat berartiMendidik kami para santriSelamat ulang tahun kyaiku tercinta…Semoga hidupmu semakin membawa maslahatBerdiri tegak memberi manfaatKepada kami yang faqir agamaSelamat ulang tahun Kyaiku tersayang…Kami senantiasa menyayangimuKami akan selalu takzim padamuTak ada sedikitpun rasa ingin mengkhianatimuKyaiku tercinta…Kami senantiasa mendoakanmuKami akan selalu mendukungmuDalam keadaan suka maupun dukaKyiaiku tersayang…Ilmumu akan selalu ku kenangKasih sayangmu takkan tergantikanPetuahmu menjadi penerangDalam menapaki gelapnya zamanKyaiku Tercinta…Ku berharap Allah selalu menjagaMenjadikanmu hamba pilihannyaMengalirkan berbagai karuniaNyaTeruntuk kyaiku tercinta, ulama mukhlis yang senantiasa membimbing serta mendidik dengan penuh kasih sayang, meski kami terkadang malas dan enggan untuk kyai yang baru saja meninggalPuisi kedua yang saya buat menggambarkan sebuah ekspresi kesedihan dari seorang santri atas berpulangnya sang kyai ke jalanDuhai kyai…Mengenali membuatku merasa tak lagi sendiriDulu…Aku merasa tak punya tempat menepiTak tau arah hidup dan jati diriKesendirianku menjadikanku hampir matiKemarin…Aku seperti tulang berjalanBerteriak di lintasan tak diacuhkanBersemayam di persimpangan jalanSeperti hewan peliharaan yang tak bertuanKini…Kehadiranmu merubah segalanyaAku seolah terasuki kebahagiaan tiada taraYang membuatku memiliki semangat dalam jiwaDan, ini terjadi setelah berjumpa denganmuKemudian aku menelurkan karya demi karya yang tertataSemua berkat dari doa serta nasihatmuKyaiku…Puisi ini bukan sekedar kataKau datang memberiku makna cinta dan duniaMenjadikan hidupku kembali bermaknaKau kan senantiasa abadiDi hatiku yang penuh dengan salah dan alfaIni bukan basa-basiTanpamu hidupku seolah tiada berartiKini, engkau telah pergi…Meninggalkanku menuju keabadian ilahiMenemui sang Khaliq rabbul izzatiAku seolah tak percayaMengapa begitu cepat kau pergiNamun tentu itu adalah takdir ilahiKini ku hanya bisa berdoa dan meratapiSemoga engkau mendapat nikmat abadiPuisi untuk kiai setelah lulus dari pondokPuisi ketiga ini saya buat untuk menggambarkan bagaimana jasa kyai bagi seorang santri setelah lulus dari pondok ku kembali menjalani kehidupanKehidupan fana yang melenakanMeninggalkan hidup kesederhanaanYang ada di dunia kepesantrenanNamun, ada satu hal yang takkan kulupakanYang akan senantiasa ku pertahankanHingga malaikat Izrail memisahkanYaitu, takdzim kepadamu wahai kyaikuKyaiku…Kau senantiasa membaktikan hidupnmu demi ilmuMengalirkan air kehidupan di setiap waktuMenanamkan ahlak dan ilmu yang terpaduEngkau membimbing tanpa berharap balas budiYang memberi tanpa meminta kembaliMenjadi teladan bagi kehidupan santriMeski terkadang acapkali dikhianatiKyaiku…Aku rindu petuah dan nasihatmuYang senantiasa memiliki sejuta maknaAku rindu ketegasan dan kasih sayangmuYang selalu mengisi hari-hari kuTak terhitung berapa harga semua ituWalaupun tak jarang diri ini berulahKau tegar mendidikku dengan sejatinya tak dapat digambarkanMeski ku menghabiskan ribuan pena berbuluHal itu tidak cukup menggambarkan jasa-jasamuYang seperti luasnya laut hal yang menjadi tekadkuSekarang dan seterusnyaTugasku hanyalah satu, yaitu hidup sepertimuMenanam kebaikan tak kenal zamanMenjadi penerang di dalam kegelapanDemi menjadi insan cemerlangSeperti dirimu yang senantiasa kukenangMeskipun ku tak yakin dengan dirikuEntahlah apakah aku mampuTapi aku akan tetap mencobaSebab aku tahu, doamu akan selalu bersamakuPuisi permintaan maaf untuk kiaiPuisi ini saya buat untuk menggambarkan permintaan maaf seorang santri yang penuh dengan kenakalan terhadap kyainya yang sabar dalam mendidik juga Ucapan untuk Guru Ngaji TercintaMaafDuhai kyaiku tercinta…Tanpamu kami hidup dengan kebodohanTanpamu kami bak bangkai busuk tanpa kemuliaanTanpamu, kami seperti limbah tak berfaedahTanpamu, Masa depan kami teramat susahDuhai kyaiku tersayang…Engkau telah memerangi kebodohan dalam diri iniEngkau memberikan kami ilmu sewangi kasturiEngkau telah membersihkan kami dari limbah kesesatanDan engkau telah mengajarkan kami ilmu masa depanDuhai kyaiku tercinta…Kami bersyukur atas kesabaranmuMaafkan kami karena gemar membuatmu marahMaafkan kami karena terkadang menjadikanmu sedihDan maafkan kami bila memahami ilmumu dengan susahMaafkan kami, Terkadang kami dengan sengaja melukai kami tak mengacuhkan terkadang kami tak kiaiku tercinta….Maafkan kami,Atas harapan yang tak bisa kami wujudkanAtas asamu yang tak bisa kami dapatkanPerjuanganmu, tak bisa kami hargaiHingga kami, terjerumus jurang kebodohanDuhai kyaiku tersayang…Terima kasih atas perjuangan dan pengorbananmuMengarahkan kami kedalam derajat ilmu dan keimananMenyinari kami hidup dengan cahaya pengetahuanMenyemangati kami dalam meraih impianDuhai kyaiku tercinta…Ku tak bisa lagi berucap kataDalam lantunan doaKu berdoa agar engkau di cintai Yang Maha KuasaSerta hidup dalam rahmat dan karuniaNyaPuisi Sanjungan untuk kyaiPuisi ini saya buat untuk menggambarkan betapa kagum dan cinta seorang santri kepada orang yang faqir dalam ilmuAkulah orang yang lemah dalam imanJika nampak pada diriku suatu kebaikanItu semua atas didikan dan bimbinganmuKyai!Betapa ku tak pantas mendapatkan kasih sayangmuBetapa tak layak untuk menjadi santrimuAmat besar kasih sayangmuMeskipun buruk tingkah dan polah dirikuKyai!Aku merasa sangat malu…Di hadapanmu aku seolah taatTapi di belakangmu terkadang diriku berkhianatDi depanmu aku selau mengangguk patuhTapi di belakangmu aku berlagak angkuhKyai!Terima kasih atas segala nasihatmuTatkala dosa telah menutupi pikirankuPetuahmu selalu menjadi pengingat bagi dirikuKyai!Tatkala rasa putus asa menggerogoti kalbukuNasihatmu menjadi penyemangat hatikuSehingga diriku kembali tegar melalui waktuKyai!Aku hanyalah insan rendahanSeperti hewan yang tak bertuanNamun kau tetap sudi mengarahkanDan bimbinganmu akhirnya membuka harapanKyai!Engkau bak lentera di kegelapan malamMenyelamatkan dari gangguan genggaman kelamMengeluarkan diriku dari kehinaanMenjadi insan yang memiliki sedikit kemuliaanKyai!Engkaulah lenterakuEngkaulah pelitakuEngkaulah pembinakuBaca jugaKaromah Kyai SepuhPesan untuk Anak di PesantrenNah, demikianlah berbagai contoh puisi santri untuk kyai yang bisa Anda baca dan mungkin dijadikan insipirasi. Semoga bermanfaat ya!
Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barokatuh. Jika kita merupakan pelajar / santri yang sedang memahami suatu ilmu atau bahkan para penghafal al Qur’an, tentunya tidak ingin apa yang telah didapatkannya itu hilang. Maka, ilmu atau hafalan tersebut perlu dijaga agar tidak sampai hilang. Salah satu ikhtiar adalah dengan membaca doa ini setelah selesai belajar / menghafal. أَللَّهُمَّ إنِّي أَسْتَوْدِعُكَ مَاعَلَّمْتَنِي فَارْدُدْهُ إلَيَّ عِنْدَ حَاجَتِي إلَيْهِ Allahumma inni astaudi’uka ma allamtani fardudhu ilayya inda hajati ilaihi. “Ya Allah, Sungguh aku menitipkan kepada-Mu apa yang telah Engkau ajarkan kepadaku, maka kembalikanlah padaku ketika aku membutuhkannya.”
Ini Dia Doa Santri Untuk Kyai Dan Artinya. Sholawat diucapkan untuk mendoakan nabi muhammad, sedangkan tarodhdhi. 6 permasalahan qurban yang selalu terulang;Doa Untuk Orang Tua Yang Sudah Meninggal Sesuai Sunnah from merasa sudah hafal, dia mengembalikan kitab itu ke tempat semula. Sebab, ilmu yang anda peroleh selama belajar pada hari ini akan digunakan untuk selamanya, utamanya pada saat kita berkiprah di masyarakat dan rumah tangga. Bahkan, sakit gigi juga biasanya diikuti dengan sakit kepala.“Doa Adalah Senjata Seorang Mukmin Dan Tiang Pilar Agama Serta Cahaya Langit Dan mengamalkan doa pemanis wajah dan doa agar terlihat cantik setiap hari. Paling atas ditulis nama santri ternakal, nakal sekali, nakal dan terakhir agak nakal.”. Bukankah bila kita sedang dekat dengan orang was was kita akan merasa risih?Jadi Jasa Para Kyai Dan Santri Memang Dulu Disingkirkan Betul Dari Sejarah Berdirinya Republik Indonesia hari, si khodam terlibat perselisihan dengan santri lain yang menjadi ketua pengurus pondok. Lurah pondoknya girang bukan main. Hasyim asy’ari yang ditetapkan pahlawan oleh bung karno pun tidak Jadikanlah Perpisahan Ini Perpisahan Yang Terjaga Dari Bencana, Dan Yaa Allah Jangan Engkau Jadikan Diantara Kami,Siapa Yang Bersama Kami Dan Siapa.mana rokoknya ?,” tanya kyai. Adapun seorang lelaki bila tertimpa penderitaan atau takut sesuatu, lalu berdoa dengan bertawasul dengan gurunya untuk minta kemantapan hati atas kasus yang dialami. Doa awal tahun dan akhir tahun Air Wudhu Dan Lakukan Solat Subuh Jangan Pernah Lebih Dari Pukul atau akeket adalah bahasa madura artinya berkelahi. Dalil yang mendasari istighosah salah satunya telah disebutkan dalam hadits nabi saw, yang artinya Ini artinya pemuda harus mampu beradaptasi dengan teknologi, terus berkreasi dan berinovasi dan ikut berpartisipasi membangun Nabi Juga Sangat Mempercayainya, Sebagaimana Seorang Kyai Yang Sangat Percaya Kepada Santri ini doa kesukaan saya, gumamnya dalam hati. Ini dia 3 jenis santri. Setiap hari bangunlah sebelum azan subuh.
doa santri untuk kyai – Dalam hidup ini, terdapat hal yang tidak boleh dilupakan yaitu mendoakan mereka yang telah berjasa melepaskan diri dari kebodohan. Guru, ustadz, kiai, ulama dan sejenisnya mempunyai peran yang sangat penting sehingga kita menjadi orang penting saat ini. Oleh karena itu, sudah seyogianya bagi seorang murid untuk mendoakan guru-gurunya sebagaimana doa kepada orang tua. Seperti dengan apa yang disebutkan dalam syair yang dikutip Ta’lim Muta’allim; أُقَدِّمُ أُسْتَاذِي عَلَى نَفْسِ وَالِدِي ** وَإِنْ نَالَنِي مِنْ وَالِدِي الْفضْلَ وَالشَرَف arti Saya mengedepankan guru saya di atas orang tua saya, meskipun saya menerima keutamaan dan kemuliaan dari orang tua saya. Baca Juga Kata-Kata Bijak Ali bin Abi Thalib Menghormati Guru Sebagai Pendidik HatiPentingnya Mendoakan Santri Kepada KiainyaIsi Doa Santri pada Kiai Menghormati Guru Sebagai Pendidik Hati Guru adalah pendidik rohani, sedangkan orang tua lebih banyak berperan sebagai pendidik jasadi. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam syair yang dikutip Ta’lim Muta’allim. Oleh karena itu, seorang guru harus kita doakan pula, bahkan lebih dari orang tua. Doa-doa tersebut bisa berupa keselamatan, ampunan dan lain-lain. فَذَاكَ مُرَبِّ الرُّوْحِ وَالرُّوْحُ جَوْهَرُ ** وَهذَا مُرَبِّ الْجِسْمِ وَالْجِسْمُ كَالصَّدَف Murrabbi guru saya adalah pengasuh jiwa saya, dan jiwa itu bagaikan mutiara, sementara orang tua saya adalah pengasuh tubuh saya dan tubuh bagaikan kerangnya. Pentingnya Mendoakan Santri Kepada Kiainya Sebagai contoh, Abdullah bin Ahmad bin Hanbal menanyakan kepada ayahnya, Imam Ahmad bin Hanbal, bagaimana sosok Imam asy-Syafi’i itu. Ayahnya menjawab bahwa Imam asy-Syafi’i itu diperumpamakan seperti matahari bagi dunia dan kesehatan bagi manusia. Kedua benda tersebut tidak memiliki pengganti. Dari dialog tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan betapa pentingnya mendoakan guru-guru kita, yang masih hidup maupun yang telah wafat. Isi Doa Santri pada Kiai Syekh Abdul Fattah Abu Guddah menuliskan doa ampunan bagi guru-guru kita dalam catatan kaki kitab Risâlah al-Mustarsyidin. Doa tersebut bertujuan agar Allah mengampuni guru-guru kita dan orang yang telah mengajar kita. Kita juga diharapkan untuk sayang pada mereka, memuliakan mereka dengan keridhaan-Nya yang agung, di tempat yang disenangi di sisi-Nya. Semoga Allah memberikan keberkahan atas ilmu yang telah dipelajari dan memberikan ampunan kepada guru-guru kita semua. Syekh Abdul Fattah Abu Guddah mencatat doa ampunan bagi kiai kita dalam catatan kaki buku Risâlah al-Mustarsyidin. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِمَشَايِخِنَا وَلِمَنْ عَلَّمَنَا وَارْحَمْهُمْ، وَأَكْرِمْهُمْ بِرِضْوَانِكَ الْعَظِيْمِ، فِي مَقْعَد الصِّدْقِ عِنْدَكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ Allâhumma-ghfir li masyâyikhinâ wa liman allamanâ wa-rhamhum wa akrimhum biridlwânikal adhîm fî maq’adish shidqi indaka yâ arhamar râhiîn Ya Allah, ampunilah guru-guru kami dan orang yang telah mengajar kami. Lindungilah mereka, muliakanlah mereka dengan ridha-Mu yang agung, dan tempatkanlah mereka di tempat yang disenangi di sisi-Mu. Engkaulah Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang. Doa ini dicatat dalam buku Risâlah al-Mustarsyidin, yang disusun oleh Imam al-Haris al-Muhasibi, halaman 141 dari penerbit Dar el-Salam.
doa santri untuk kyai