HukumIslam hingga saat ini masih berada dalam puncak gunung es yang hanya dipahami oleh sebagian kecil dari para ahli hukum yang beragama Islam. Di dalam asas Negara Hukum yang dianut akan memancarkan pandangan hidup dari bangsa tersebut, yang kemudian mewarnai konstitusi suatu negara dan menjadi penyanggah dari sistem hukum yang ada Berikutini adalah pengertian koperasi menurut para ahli: oleh setiap anggota yang juga berperan sebagai pelanggannya juga dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka dengan asas nirlaba. 3. Pengertian Manajemen Koperasi. Berdasarkan pengertian manajemen dan koperasi diatas, maka manajemen koperasi bisa diartikan sebagai suatu penerapan ilmu AsasSentralisasi adalah pemusatan dari kegiatan-kegiatan kantor pada suatu bagian atau unit tertentu (kelompok tunggal dan manajemennya diserahkan kepada satu orang yang khusus bertanggung jawab dalam bidang aktivitas perkantoran. AnamsId - Yang menyangkut asas- asas hukum mkewarisan Islam bisa digali dari ayat- ayat hukum kewarisan dan sunah nabi Muhammad SAW. Asas- asas bisa diklasifikasikan sebagi berikut. Asas Ijbari Secara etimologi" Ijbari" memiliki makna paksaan, yitu melaksanakan suatu diluar kehendak sendiri. Dalam perihal hukum wearis berarti terbentuknya peralihan harta seorang yang sudah wafat kepada k Asas efisiensi (Principle of efficiency) Suatu organisasi dalam mencapai tujuannya harus dapat mencapai hasil yang optimal dengan pengorbanan yang minimal. l. Asas Kesinambungan (Principle of continuity) Organisasi harus mengusahakan cara-cara untuk menjamin kelangsungan hidupnya. m. elQhdVG. Pengertian Asas Menurut Para Ahli – Apa yang di maksud dengan asas…? Pengertian Asas adalah hukum dasar yang di buat untuk menentukan keputusan kamus besar bahasa Indonesia KBBI pengertian asas adalah dasar hukum yang dijadikan acuan untuk mengambil keputusan dalam hidup Asas Menurut Para AhliSering kali terjadi perdebatan antara asas dan azas mana sebenarnya kata yang benar azas ataukah asas, jika kita merujuk pada KBBI maka yang benar adalah asas dan asasi yang mempunyai arti dasar bukan menggunakan kata yang benar atau EYD maka sebaiknya mengambil dari kamus bahasa Indonesia agar tidak salah dalam arti kata tersebut maupun makna yang di Asas Yang Biasa Digunakan1. Asas KekeluargaanPengertian Asas kekeluargaan adalah bentuk kerjasama dalam sebuah kelompok untuk menyelesaikan tujuan dari kelompok tersebut, jadi bisa kita pahami bahwa dengan bekerjasama dalam kelompok maka pekerjaan seberat apapun akan mudah kita tangani dan makna dari Kekeluargaan sendiri adalah paham asas dimana dengan berkelompok masalah yang sulit akan menjadi mudah, asas kekeluargaan di atas meliputi nilai dari kerja sama. Seperti yang dikatakan diatas Pengertian Asas Menurut Para perjuangan para pahlawan dahulu sangat menjunjung tinggi nilai kekeluargaan, kebersamaa, partisipasi serta keadilan, dengan tekat yang luar biasa terciptalah Indonesia admin asas kekeluargaan ini sangat penting kita jaga karena kesuksesan tidak akan bisa kamu raih jika tidak terdapat asas kekeluargaan di Asas Kedaulatan RakyatPengertian Asas menurut para ahli di dalam kedaulatan rakyat adalah dimana kekuasaan tertinggi di dalam suatu negara yaitu di tangan rakyat, dengan asas inilah negara demokrasi terbentuk seperti negara kita Indonesia 3 macam asas kedaulatan rakyat yaituKekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dengan adanya lembaga-lembaga yang mewakili rakyat sebagai perwakilan inspirasi atau kehendak pemerintahan dan penguasa berasal dari rakyat yaitu dengan cara mengangkat salah satu anggota majelis melalui pemilihan umum, seperti yang sebentar lagi akan kita hadapi yaitu pemilihan presiden di tahun 2019 dan penguasa wajib bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyat setelah terpilihnya wakil rakyat Rakyat di atur oleh undang-undang dasar 1945 pasal 1 ayat 2, pada pembukaan Undang-undang dasar dan pancasila yang ke empat yaitu asas kerakyatan dan asas musyawarah untuk menemukan Asas Pembagian KekuasaanDalam sebuah negara pasti ada pembagian kekuasaan ini yang bertujuan untuk memisahkan kekuasaan sesuai dengan bidang masing-masing, adapun pemisahan ini terdapat 3 macam yaituKekuasaan Eksekutif yaitu badan atau lembaga yang melaksanakan UUD dengan dasar ketetapan seperti contoh mengadili suatu Legislatif yaitu lembaga yang bertanggung jawab atas pembuatan UU Vederatif yaitu suatu lembaga yang menjaga kedaulatan serta keamanan negara tersebut dalam menjalin hubungan bernegara seperti contoh ABRI, Polisi Asas HukumAsas hukum adalah dasar fikiran yang mempunyai sifat umum dan dijadikan latar belakang hukum yang konkrit yang di dasari oleh perundang-undangan. Dasar hukum didalam negara wajib di laksanakan untuk memperkuat sistem hukum di negara tersebut. Dalam pelaksanaannya memang sangat sulit, karena wilayah negara kita sangat besar. Namun hal tersebut dapat dilakukan jika melihat fungsinya seperti penjelasan dibawah Asas HukumDi dalam rumusan pembentukan dari undang-undang fungsi asas hukum akan menjadi dasar ilmu perhukuman asas hukum hanya mempunyai sifat mengatur serta menjelaskan secara detail yang mempunyai tujuan ikhtiar dan bukan menjadi hukum yang melihat fungsinya kita dapat berpendapat lebih tentang hal tersebut. Baik sulitnya pengaturan dinegara kita ataupun menjangkaunya. Jika kita lakukan bersama dan memiliki cara berfikir yang sama, maka hukum ini akan dapat kita jalankan dengan lebih mudah Pengertian Asas Menurut Para AhliAsas KewarganegaraanAsas kewarganegaraan adalah dasar hukum yang di buat oleh undang-undang untuk mengatur dan menentukan layak tidaknya seseorang warga menjadi bagian dari negara tersebut. Kelayakan tersebut sudah di tetapkan dengan mengambil berbagai pertimbangan yang matang. Untuk dasar yang sudah kita gunakan saat ini adalah sebagai yang digunakan untuk menentukan hal di atas ada dua yaitu Asas Kedaerahan yaitu Menentukan kelayakan seorang warga dilihat dari tempat kelahiran orang Keturunan yaitu Menentukan kelayakan seseorang yang pantas di dalam kewarganegaraan dengan cara melihat keturunan serta asal usul kedua orang kedua diatas, kita bisa melihat dengan sangat jelas. Untuk dapat menjadi bagian dari sebuah daerah atau negara, harus memiliki surat kelahiran dan juga surat keluarga yang tinggal di satu tempat. Dengan memenuhi kriteria diatas, maka warga dapat menjadi bagian dari negara atau wilayah yang menjalankan sebuah organisasi kecil seperti koperasi sampai kenegaraan maka penting sekali untuk mengetahui dari pengertian asas seperti yang sudah saya jelaskan di dalam artikel ini secara rinci apa yang di maksud dengan asas, apa itu asas, arti kata asas dan lain demikian uraian mengenai pengertian asas yang dapat admin sampaikan semoga tulisan sederhana ini bisa menjadi bahan sumber ilmu yang dapat bermanfaat untuk anda dan jangan lupa share apabila menurut anda bermanfaat, sampai jumpa pada artikel bermanfaat lainnya.“Pengertian Asas Menurut Para Ahli, Jenis Serta Tujuannya” Kompensasi merupakan bagian dari manajemen sumber daya manusia yang terhitung sulit untuk dilaksanakan. Mengapa? Karena berkaitan langsung dengan aspek ekonomi perusahaan, juga bersinggungan langsung dengan kesejahteraan para pemangku kepentingan organisasi. Oleh karenanya, kompensasi cenderung banyak menimbulkan permasalahan. Bahkan, menurut Sadikin dkk 2020, hlm. 165 kompensasi adalah imbalan atau pemberian yang identik dengan hadiah yang dapat memicu permasalahan antarpegawai. Bagaimana tidak, dari perspektif saja, pandangan anggota dan kepentingan organisasi ini sudah memiliki kontradiksi. Di sisi organisasi, tentunya permasalahan kompensasi sebaiknya dibuat menjadi privat atau pribadi, karena rawan menimbulkan permasalahan antarpegawai. Sementara itu dari sisi hak asasi manusia, justru karyawan haruslah terbuka mengenai masing-masing pendapatannya, untuk memastikan mereka mendapatkan kompensasi yang adil. Mungkin di Indonesia permasalahan ini masih terbantu dengan individu-individu Indonesia yang cenderung justru masih setuju atau terpaksa setuju dengan perspektif organisasi yang menginginkan sebaiknya permasalahan kompensasi ini menjadi rahasia pribadi. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan organisasi dan perkembangan zaman, permasalahan ini akan semakin tidak bisa ditutupi. Mau tidak mau, negara kita yang mungkin terhitung masih belum seberkembang negara-negara maju, akan sampai di titik sana juga. Titik di mana, karyawan juga akan semakin memperhatikan haknya sendiri dan meninggalkan ketabuan akan permasalahan ini. Dengan demikian, setiap organisasi mau tidak mau harus tetap memiliki manajemen kompensasi yang baik. Jika manajemen kompensasi dijalankan dengan baik, maka berbagai permasalahan dalam kompensasi ini akan terminimalisir, sehingga tidak akan mengganggu tujuan perusahaan dan masing-masing anggotanya. Berikut adalah berbagai pemaparan mengena kompensasi, mulai dari pengertian, tujuan, asas yang harus dipegang dalam mengelolanya, dan sebagainya. Kompensasi adalah total seluruh imbalan yang diterima para karyawan sebagai pengganti jasa yang telah mereka berikan Mondy dalam Sadikin, 2020, hlm. 166. Latar belakang dari pemberian kompensasi ini adalah sebagai daya tarik, pembentuk motivasi, dan upaya utama dalam penyejahteraan karyawan, agar mereka tetap loyal dan berkontribusi secara maksimal dalam suatu organisasi perusahaan. Menurut Handoko 2016, hlm. 155 Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Pengertian ini mengandung implikasi bahwa kompensasi sebagai balas jasa tidak melulu diberikan dalam bentuk uang atau kebutuhan finansial saja. Kompensasi dapat diberikan dalam beberapa bentuk, sesuai dengan kebutuhan pegawai. Seperti yang diungkapkan oleh Hasibuan 2019, hlm. 119 bahwa kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Selanjutnya, menurut Sadikin 2020, hlm. 166 pengertian kompensasi dapat dibagi menjadi 3, yaitu atas kompensasi secara finansial langsung, kompensasi finansial secara tidak langsung, dan kompensasi secara nonfinasial. Selanjutnya, menururt Wibowo 2016, hlm. 271 kompensasi adalah jumlah paket yang ditawarkan organisasi kepada pekerja sebagai imbalan atas penggunaan tenaga kerjanya. Segala bentuk kompensasi yang diberikan oleh suatu perusahaan tentunya dapat ditawarkan melalui suatu paket yang telah berisi berbagai bentuk imbalan berdasarkan masing-masing kebutuhan dan balas jasa yang setimpal bagi setiap individu yang berbeda. Selain diberikan dalam bentuk yang beragam, kompensasi juga harus diberikan secara adil dan layak agar karyawan juga terpacu lebih kuat untuk bersama-sama menggapai tujuan perusahaan. Seperti yang diungkapkan oleh Marwansyah 2016, hlm. 269 bahwa kompensasi adalah penghargaan atau imbalan langsung maupun tidak langsung, finansial maupun nonfinansial, yang adil dan layak kepada karyawan, sebagai balasan atau kontribusi/jasanya terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Berdasarkan pengertian kompensasi menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah imbalan dari organisasi perusahaan terhadap individu yang telah memberikan tenaga dan jasanya dalam berbagai bentuk yang meliputi kompensasi secara finansial langsung dan tidak langsung, serta kompensasi nonfinansial sebagai balas jasa, daya tarik, salah pembentuk motivasi, dan upaya untuk menyejahterakan karyawan dengan adil dan layak, agar mereka tetap loyal dan berkontribusi secara maksimal dalam suatu organisasi perusahaan. Bentuk-Bentuk Kompensasi Sebelumnya telah dibahas bahwa kompensasi memiliki bermacam bentuk. Bentuk-bentuk kompensasi menurut Nawawi 2016, hlm. 316 dapat dikategorikan menjadi dua golongan besar yakni sebagai berikut. Kompensasi langsung, artinya adalah suatu balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan karena telah memberikan prestasinya demi kepentingan perusahaan. Kompensasi ini diberikan, karena berkaitan secara langsung dengan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tersebut. Contohnya upah/gaji, insentif/bonus, tunjangan jabatan. Kompensasi tidak langsung, adalah pemberian kompensasi kepada karyawan sebagai tambahan yang didasarkan kepada kebijakan pimpinan dalam rangka upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan. Tentu kompensasi ini tidak secara langsung berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tersebut. Contoh tunjangan hari raya, tunjangan pensiun, tunjangan kesehatan dan lainnya. Tujuan Kompensasi Seperti yang telah dibahas sebelumnya, tampaknya sudah jelas bahwa tujuan utama dari kompensasi adalah sebagai timbal balik dari organisasi atas jasa yang telah diberikan oleh anggotanya. Selain itu, menurut Hasibuan 2019, hlm. 121 tujuan pemberian kompensasi antara lain adalah sebagai berikut. Ikatan kerja sama Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha/majikan harus membayar kompensasi. Kepuasan kerja Karyawan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dengan pemberian kompensasi. Pengadaan efektif Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan lebih mudah. Motivasi Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan lebih mudah memotivasi bawahannya. Stabilitas karyawan Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensinya yang kompetitif maka stabilitasnya karyawan lebih terjamin karena tur over yang relatif kecil. Disiplin Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik. Pengaruh serikat buruh Dengan program kompensasi yang baik pengaruh Serikat Buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan konsentrasi pada pekerjaannya. Pengaruh pemerintah Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang perburuhan yang berlaku seperti batas upah minimum, maka intervensi pemerintah dapat dihindari. Asas Kompensasi Menurut Hasibuan 2019, hlm. 122, kompensasi haruslah ditentukan dengan memperhatikan undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku, serta harus dilandaskan pada asas adil, dan asas layak yang akan dijelaskan pada pemaparan di bawah ini. Asas adil Besarnya kompensasi harus sesuai dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, tanggung jawab dan jabatan. Asas layak dan wajar Suatu kompensasi harus disesuaikan dengan kelayakannya. Meskipun tolak ukur layak sangat relatif, perusahaan dapat mengacu pada batas kewajaran yang sesuai dengan ketentuan yang diterapkan oleh pemerintah dan aturan lain secara konsisten. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Kompensasi Selain ditentukan berdasarkan undang-undang pemerintah dan asas adil dan layak, terdapat pula beragam faktor yang dapat mempengaruhi besaran kompensasi. Menurut Hasibuan 2019, hlm. 105, faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi adalah sebagai berikut. Penawaran dan Permintaan Tenaga Kerja Jika pencari kerja penawaran lebih banyak dari pada lowongan pekerjaan permintaan maka kompensasi relatif kecil. Sebaliknya jika pencari kerja lebih sedikit dari pada lowongan pekerjaan, maka kompensasi relatif semakin besar. Kemampuan dan Kesediaan Perusahaan Apabila kemampuan dan kesediaan untuk membayar semakin baik, maka tingkat kompensasi akan semakin besar. Tetapi sebaliknya, jika kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk membayar kurang maka tingkat kompensasi relatif kecil. Serikat Buruh atau Organisasi Karyawan Apabila serikat buruhnya kuat dan berpengaruh maka tingkat kompensasi semakin besar. Sebaliknya jika serikat buruh tidak kuat dan kurang berpengaruh maka tingkat kompensasi relatif kecil. Produktivitas Kerja Karyawan Jika produktivitas kerja karyawan baik dan banyak maka kompensasi akan semakin besar. Sebaliknya kalau produktivitas kerjanya buruk serta sedikit maka kompensasinya kecil. Peraturan Pemerintah, Undang-Undang dan Keppres Pemerintah menetapkan besarnya batas upah/balas jasa minimum. Peraturan pemerintah ini sangat penting supaya pengusaha tidak sewenang-wenang menetapkan besarnya balas jasa bagi karyawan. Pemerintah berkewajiban melindungi masyarakat dari tindakan sewenang-wenang. Biaya Hidup Apabila biaya hidup di daerah itu tinggi maka tingkat kompensasi/upah semakin besar. Sebaliknya, jika tingkat biaya hidup di daerah itu rendah maka tingkat kompensasi/upah relatif kecil. Posisi Jabatan Karyawan Karyawan yang menduduki jabatan lebih tinggi akan menerima gaji/kompensasi lebih besar. Sebaliknya karyawan yang menduduki jabatan yang lebih rendah akan memperoleh gaji/kompensasi yang kecil. Hal ini wajar karena seseorang yang mendapat kewenangan dan tanggung jawab yang besar harus mendapatkan gaji/kompensasi yang lebih besar pula. Sistem Kompensasi Selain bentuk dan besaran yang berbeda, kompensasi juga dapat diterapkan dalam berbagai sistem. Menurut Sutrisno 2016, hlm. 195 Sistem pemberian kompensasi yang umum diterapkan di antaranya adalah sebagai berikut. Sistem waktu Dalam sistem waktu kompensaasi diterapkan berdasarkan standar waktu seperti jam, hari, minggu, atau bulan. Sistem waktu ini dapat diterapkan jika prestasi kerja sulit diukur perunitnya, dan bagi karyawan tetap kompensasinya dibayar atas sistem waktu secara priodik setiap bulannya. Kelebihan sistem waktu adalah administrasi pengupahan mudah dan besarnya kompensasi yang akan dibayarkan tetap. Sementara itu, kelemahan sistem waktu adalah yang malaspun tetap dibayar sebesar perjanjian. Sistem hasil Besarnya kompensasi ditetapkan atas kesatuan unit yang dihasilkan pekerja, seperti perpotong, permeter, liter dan kilogram. Dalam sistem hasil, besarnya kompensasi yang akan dibayar selalu didasarkan kepada banyaknya hasil yang diberikan. Kelebihan sistem ini adalah mampu memberikan kesempatan kepada karyawan yang bekerja bersungguh-sungguh serta berprestasi baik akan memperoleh balas jasa yang lebih besar. Kelemahan sistem hasil ini adalah kualitas barang yang dihasilkan berisiko kurang baik dan karyawan yang kurang mampu balas jasanya kecil, sehingga kurang manusiawi. Sistem borongan Suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya. Dalam sistem borongan ini pekerja biasa mendapat balas jasa besar atau kecil tergantung atas kecermatan kalkulasi mereka. Indikator Kompensasi Menurut Singodimedjo 2016, hlm. 183, indikator kompensasi untuk mengukur kinerja dan besaran kompensasi karyawan secara individu terdiri atas 4 kriteria, yakni sebagai berikut. Gaji Gaji adalah kompensasi yang diberikan kepada seorang karyawan secara periodik sebulan sekali. Karyawan yang menerima gaji pada umumnya telah menjadi karyawan tetap dan telah lulus dari masa percobaan. Tunjangan Tunjangan adalah kompensasi yang diberikan perusahaan kepada para karyawannya, karena karyawan tersebut dianggap telah ikut berpartisipasi dengan baik dalam mencapai tujuan perusahaan. Contohnya, tunjangan jabatan, keluarga, transport, perumahan, dan sebagainya. Insentif Insentif adalah kompensasi yang diberikan kepada karyawan tertentu, karena keberhasilan prestasi atas prestasinya. Contohnya insentif 5% dari gaji bagi karyawan yang melakukan penjualan melampaui target yang telah ditentukan. Fasilitas Kompensasi berupa penyediaan fasilitas ini biasanya tidak berdiri sendiri, tetapi sekaligus sebagai tambahan dari bentuk kompensasi uang atau materi. Pada umumnya, jenis fasilitas yang sering disediakan oleh berbagai perusahaan, antara lain fasilitas lingkungan kerja, kesehatan, antar-jemput, makan siang, dan fasilitas perumahan. Referensi Handoko, T. Hani. 2016. Manajemen personalia dan sumber daya manusia. Yogyakarta BPFE. Hasibuan, Malayu 2019. Manajemen sumber daya manusia. Jakarta Bumi Aksara. Marwansyah. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung Alfabeta. Nawawi, H. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif. Gajah Mada University Press. Sadikin, A., Misra, I., Hudin, 2020. Pengantar manajemen dan bisnis. Yogyakarta K-Media. Singodimedjo, Markum. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya SMMAS. Sutrisno, E. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana, Jakarta. Wibowo. 2016. Manajemen Kinerja, Edisi Kelima. Jakarta Persada. Istilah “manajemen” seringkali menimbulkan tanggapan yang campur aduk, apalagi di lingkungan organisasi nirlaba. Soalnya istilah-istilah tersebut menimbulkan kesan sebagai suatu kumpulan pejabat organisasi perusahaan atau pabrik karena istilah ini memang berasal dari sanayang menentang para pekerja mereka, padahal organisasi nirlaba justru sangat tertarik untuk mengorganisir kaum buruh. Seringkali istilah manajemen memang diartikan sebagai sekelompok orang pimpinan dalam “manajemen” . Kita seringkali mendengar seseorang di sebuah perubahan atau pabrik mengatakan “Pihak manajemen sudah memutuskan...”, “Saya sudah melaporkan kepada pihak manajemen” dan sebagainya. Kelompokpimpinan manajemen ini memang sering dianggap sebagai biang keladi semua ketidakberesan yang terjadi dalam suatu organisasi, atau bahkan ketidakberesan yang terjadi di tengah masyarakat luas. Tidak heran jika banyak manajer yang sering tak mau dikenali sebagai manajer. Lebih dari itu, istilah manajemen terlalu sering dikaitkan dengan sebuah perusahaan yang sekedar mencari untung.Terj Roem Topatimasang, P3M, 1988 Penggalan paragraf diatas menunjukkan bahwa sebetulnya istilah “manajemen” masih bias. Ada semacam anggapan bahwa manajemen organisasi adalah tidak sama antara masing-masing organisasi, provit dan non-provit. Dalam organisasi provit, hal ini lebih dikenal dengan istilah Public RelationsPR. Manajemen penting untuk semua gerakan berhasilnya dari suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Konsep dan teori manajemen terus berkembang dari waktu ke waktu dan mengalami penyesuaian dari era tradisional ke era modern saat ini. Faktor teknologi dan komunikasi tidak cukup menjamin suksesnya praktik manajemen, haruslah ada faktor tambahan, seperti keahlian dan kemampuan yang mumpuni. Manajemen global lahir seiring dengan muncul pesatnya globalisasi, pola pikir global harus menjadi dasar dalam praktik-praktik manajemen global. Manajer-manajer bermutu global selayaknya menentukan pencapaian tujuan yang sukses karena fungsi-fungsi manajemen yang ada sekarang ini tentunya tidak cukup unutk menghadapi tantangan dan persaingan era global. Buku Asas-asas Manajemen Berwawasan Global ini memberikan wawasan pengetahuan manajemen secara komprehensif, integral, terpadu, dan holistik, sehingga mahasiswa atau para manajer mempunyai pola pikir mindset dan pola tindak yang up to date bagi pengembangan dan pemecahan masalah dalam pengambilan keputusan di bidang organisasi bisnis atau perusahaan pencari laba atau pun pemerintah dan organisasi nirlaba. Substansi materi pengantar manajemen dalam buku ini menyajikan konsep, prinsip-prinsip , teknik-teknik, proses dan sistem manajemen. Aplikasinya menggunakan landasan filosofis, teori dan pembentukan keterampilan profesional berdasarkan kompetensi manajerial, serta tanggung jawab sosial dan etika, baik lingkup lokal, nasional, maupun internasional, sehingga dapat memberikan inspirasi dan urun rembuk untuk memecahkan, mencerdaskan, dan menjadi solusi terhadap berbagai permasalahan manajemen. Skip to documentHomeMy LibraryDiscoveryInstitutionsUniversitas DiponegoroUniversitas Gadjah MadaUniversitas BrawijayaUniversitas AirlanggaUniversitas PadjadjaranUniversitas TerbukaPoliteknik Negeri BatamUniversitas SriwijayaUniversitas Islam Negeri Sultan Syarif KasimUniversitas Mercu Buana JakartaUniversitas SurabayaUniversitas IndonesiaUniversitas Negeri MedanPoliteknik Kesehatan Kemenkes SemarangUniversitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa TimurSee all InstitutionsCoursesPopularAkuntansi accKesehatan LingkunganBiostatistika bio123iqbal saputra PYYY 2343Accountans 1231Laporan praktikum 12345Accounting VA009Accounting FINANCIAL ACCOUNTINGAkuntansi Keuangan I D12Akuntansi Keuangan Menengah I AKK005Ekonomi Koperasi ESPA4323Bahasa Indonesia MKWU4108Deden psyc211Kewarganegaraan, KADEHAM UKD202Analisis zat giziTrendingIlmu Sosial Budaya Dasar 110200938Pengantar Bisnis EKU 113Manajemen B03F309KeperawatanOperasi Perpindahan Massa TKK330214Pancasila and Citizenship/ Pancasila dan Kewarganegaraan HKU120matematika mtk01Pendidikan Kewarganegaraan 011U0033KewirausahaanMasalah Kemiskinan KSP -317S1 Terapan Keperawatan 193310775Teknik Informatika D121Indonesian KBS 101Pendidikan Kewarganegaraan FID001NewestManajemen Produksi dan Operasional EA1234Introduction to Accounting AKU1601International Relations 46944Biology science education Psyc211Perpajakan I PJK201Landasan Kependidikan MKDK 53074TAX and Accounting Tax1Manajemen PerpajakanPengantar Ilmu Komunikasi SKOM4101SkripsiAqidah 1000010502Advanced English TMS211052Kewirausahaan I40C202Introduction to Managementart course short art123DocumentsPopularmakalah gerak lurusBegegnungen A1 Chapter 1Makalah Tinjauan ATAS Manajemen KeuanganMakalah Kontrol On-OffLaporan Kerajinan Pasar LokalMakalah Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan IlmuLaporan Praktikum Titrasi Asam BasaLP Antenatal careTugas Akuntansi Keuangan LanjutanAkuntansi SyariahTeori Akuntansi godfrey ch 4Chapter 17 - InvestmentLP Gagal Ginjal Kronik CKD RS mataherStage 1 Mathematics methodMakalah biokimia vitaminTrendingContoh beberapa perusahaan yang melanggar etika bisnisLp gangguan oksigenasi Sasmita Novalis ADinamika dan Tantangan Integrasi NasionalEssay Ketahanan Nasional dan Bela NegaraTanya jawab eko makro - Lecture notes 1Ch10-180204115056171645034 Laporan Praktikum Elektrolisis JadiLaporan Percobaan IngenhouszMakalah Kelompok 1 Sejarah, kedudukan, dan fungsi bahasaMakalah PKN Kelompok Alfaidzi A1C32005 3 Laporan Praktikum Neraca OhausRangkuman Film The BillionaireLP Cairan Elektrolit Tri Kusumawati SK321051SOAL Jawab AKM 1makalah psikologi perkembangan konsep psikologi perkembanganNewestKonsep Ketuhanan Dalam carrefour-vs-wal-mart-the-battle-for-global-retail-dominanceP-FRM-K3-001 Identifikasi Bahaya, Pengendalian dan Penilaian Resiko K3Materi-k3 - matakuliah k3Pengertian Hukum Pajak InternasionalLandasan pendidikan dari berbagai perspe5114-Article Text-15057-1-10-20211022Ketentuan Umum dan Tata Cara PerpajakanRevisi TA GustutNanopdf - nothingBab2 - AhgggdwhjxnjLampiran - SkripsiBAB VI - SkripsiPendahuluan - SkripsiBAB VII - SkripsiBooksResearch Methods in Linguistics Lia LitosselitiElementary and Middle School Mathematics Teaching Developmentally John a Van De Walle; Karen S Karp; Jennifer M Bay-williamsMacroeconomics Greg MaynesInformation Technology Auditing and Assurance James A. Hall; Tommie W. SingletonOrganizational Behavior Stephen P. Robbins; Tim JudgeAdvanced Accounting Floyd A. Beams; Joseph H. Anthony; Bruce Bettinghaus; Kenneth SmithIntermediate Accounting Donald E. Kieso; Jerry J. Weygandt; Terry D. WarfieldAn Introduction to Functional Grammar Michael Halliday; Christian MatthiessenAuditing and Assurance Services Alvin A. Arens; Randal J. Elder; Mark S. Beasley; Chris E. HoganKieso Intermediate Accounting Donald E Kieso, CPA; Donald E. Kieso; Jerry J Weygandt, CPA; Jerry J. WeygandtCost Accounting William K. Carter; Milton F. UsryCommunication Mosaics an Introduction to the Field of Communication Julia T. WoodLa regia teatrale nel secondo Novecento. Utopie, forme e pratiche Giovanna ZanlonghiIlmu Pendidikan Konsep, Teori dan Aplikasinya Hidayat, Rahmat and Abdillah, Abdillah 2019Accounting Theory Vernon KamWas this document helpful?Leave a comment or say thanks10 PENGERTIAN MANAJEMEN MENURUT PARA AHLI Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Pengantar Manajemen Dosen Pengampu Dr. H. Odang Kusmayadi, MM Disusun Oleh Adinda Arzeti Annaassya Ahmad Zaelani Anggi Oktaviani Nurdiah Septiani Rere Setiana Kelas 1 Manajemen A PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA TAHUN 2020-2021

asas asas manajemen menurut para ahli